"SEBATAS KEMUNGKINAN NAMUN PASTI"
Pernah ga sih, kepikiran tentang bagaimana kemungkinan penulisan karya sastra dimasa mendatang? Apakah akan ada banyak kemajuan atau bahkan jauh tertinggal? Ah tidak ada yang tahu, semua kemungkinan itu hanya sebatas kemungkinan tanpa kepastian. Namun, jika diperbolehkan untuk berharap, harapkan semua kemungkinan itu dapat terlaksana tanpa hanya berakhir dengan sebuah wacana.
Ah ya memang mustahil mengharapkan kepastian dari sebuah kemungkinan. Tercatat dalam kamus sejarah hidup, tidak ada motivasi untuk memulai semua itu, apalagi menciptakan sebuah karya sastra dari ketidakpastian. Semua itu naluri dalam jiwa, menumpahkan segala aksara pada lembar putih tanpa tinta, berharap pada kemungkinan, namun tetap memilih teguh pada prinsip (sastra itu indah).
Memang itu semua terkesan tidak mudah, tidak semua orang mengerti bagaimana etika penting dalam sebuah penulisan karya sastra. Sebagai seorang penulis wajib mengutamakan etika dalam kepenulisan nya, karena hal ini berperan banyak dalam menjaga nilai moral, sosial, dan budaya dalam masyarakat. Misalnya, jangan melakukan plagiarisme dari karya orang lain utamakan kejujuran, begitu juga sebagai seorang penulis dalam penulisannya wajib memberikan teladan yang positif terhadap pembaca, tidak hanya karya yang bersifat menghibur namun juga bersifat mendidik.
Namun kalau boleh jujur, kesan saya selama mengikuti mata kuliah menulis kreatif sastra ini, benar benar luar biasa, saya berikan rating 10/10. Memang iya? Iya, karena saya dapat merasakan jati diri saya ada disini.
Saya bersyukur karena awal semester kemarin Pak Jumadi meminta kami untuk mulai menulis pada blog setiap harinya. Awalnya saya juga merasa kesal kenapa harus seribet ini, namun semakin berjalannya waktu semakin lama saya semakin merasa bahwa, menulis pada blog ini setiap harinya bukanlah suatu paksaan namun kewajiban yang terbentuk dari kebiasaan.
Semenjak ada blog ini, saya selalu dapat menulis apa saja yang terjadi dalam hidup saya, saya dapat mengutarakan segala ketertarikan saya terhadap satra seperti yang saya lakukan sekarang, merangkai setiap aksara bermodalkan imajinasi tanpa batas, atau terkadang membuat cerpen atau bahkan puisi.
Kalau ditanya apa matkul favorit selama semester genap ini, dengan yakin saya akan jawab matkul menulis kreatif sastra, matkul favorit sama seperti dosen pengampu nya paling terfavorit se prodi pbsi hahaha.
Komentar
Posting Komentar