"҉T҉A҉N҉P҉A҉ ҉M҉A҉K҉N҉A҉"҉
Ditengah malam yang dingin disebuah kamar yang bernuasa dinding biru kehijauan, cahaya nan redup menyinari seisi kamar, suara demi suara dari ketikan keyboard laptop bercampur alunan music spotify membuyarkan keheningan malam itu. Kasur empuk selembut kapas menjadi saksi, seorang calon sastrawan itu berperang dengan imajinasi, menumpahkan segala aksara pada layar putih tanpa makna.
Hari demi hari semakin banyak aksara tertulis, namun tidak ada satupun penerbit yang bersedia menerima karya nya. Ketidakjelasan aksara membuatnya tak mampu berkutik, benar "Tanpa Makna" itulah alasannya. Namun tak disangka karya itu mendapat banyak apresiasi dari insan sekitarnya. Memang itu semua tidak ada yang sempurna, semua hanya akan abadi dalam kata.
Sepanjang perjalanan menuliskan aksara, ombak besar terus menerus berusaha memantaskan dirinya pada insan tak berdaya itu. Dia lelah, pertahanannya runtuh, ombak semakin menguasai membawa insan itu pergi jauh ke tengah lautan. Ombak membuatnya terombang ambing ditengah laut, badannya sudah lelah, ia ingin menyerah namun sebuah bisikan menyadarkan dirinya, bisikan itu berkata "Janganlah takut anak ku, aku disini selalu menyertaimu, bangunlah lanjutkan hidupmu karena banyak insan lain diluar sana yang selalu menantikan karyamu."
Dengan sedikit energi yang tersisa, insan itu berjuang menyelamatkan dirinya dengan berenang ke tepi laut menjauh dari pusaran ombak ganas itu.
Ah apakah kau percaya dengan semua itu? itu semua hanyalah ilusi, dari awal aku sudah mengatakan ini semua "Tanpa Makna" tapi ini juga fakta.
Ini semua tentangku, ini semua karyaku, iya aku. Orang yang menulis diblog ini setiap harinya.
Ini semua pemaknaan dariku tentang sastra, hanya aku yang mengerti maknanya jika ingin tau silahkan bertanya secara langsung karena aku sudah pasti tidak akan menjawabnya wkwkwk.
Komentar
Posting Komentar