Day 17 CERPEN (NAKAL BUKAN BERARTI GAGAL)
(NAKAL BUKAN BERARTI GAGAL)
Karya : Sucie Pratiwie
Di sebuah sekolah yang
letaknya berada di tengah kota ada sebuah sekolah yang selalu di kenal sebagai
sekolah paling bergengsi karena akreditasnya yang sempurna. Sekolah yang di
huni oleh ribuan siswa berprestasi baik dibidang akademik maupun non akademik.
Namun tidak semua siswa di dalam nya merupakan siswa berprestasi, sama seperti
sekolah lainya selalu ada beberapa siswa yang terkesan biasa saja, seperti hal
nya tiga orang sekawan ini yaitu Sandy, Kevin, dan Gio atau yang selalu orang panggil
“TRIKAL” Trio Nakal. Mereka sekarang sedang berkumpul di gerbang belakang
sekolah. Mereka berencana untuk membolos pada jam pembelajaran kedua sedang
berlangsung, namun sempat terjadi pertikaian kecil di antara mereka bertiga.
*(Belakang sekolah)
Sandy : “Ayo siapa
yang mau keluar duluan, gua yang terakhir aja buat memantau keadaan sekitar”
Gio : “Gua aja yang
duluan lo pada lelet banget keburu ketahuan guru noh”
Kevin : “Guys serius
ini kita bolos sekarang? Apa gamau nanti waktu jam istirahat aja?” tanya Kevin dengan nada khawatir.
Sandy : “Iyalah
sekarang vin kita udah disini tunggu apalagi”
Gio : “Lo takutin apa
sih vin, kalo bisa sekarang kenapa harus nanti” jawab Gio dengan malas.
Kevin : “Sekarang kan
kita harusnya ada ujian praktikum kimia gua cuman takut ga di lulusin nantinya”
Gio : “Aelah cemen
banget lu kayak baru pertama kali bolos aja, lagian selagi kita ga ketahuan
bolos nilai kita bakal tetap aman vin”
Sandy : ”Lagipula
tumben banget lu mikirin tugas vin biasanya kan lu yang paling semangat kalo
soal bolos begini”
Kevin : “Minggu lalu
gua dimarahin nyokap bokap gua karena ketahuan bolos, terus gua di peringatin
kalo ketahuan bolos lagi duit jajan gua bakal dipotong terus gua gabakal
disekolahin lagi”
Sandy : “Ngapain juga
lu percaya hal begituan vin anceman doang itumah, buktinya gua sering dikasih
ancaman begitu sekarang masih disekolahin aja tuh”
Gio : “Lagian ancaman
bocah dipercaya lawak banget lu vin”
Kevin : “Gua kan cuma
waspada doang, males banget kalo sampe duit jajan gua beneran di potong”
Sandy : “Tau ah
kenapa lu malah curhat disini sih, cepat keluar anjir keburu ketahuan guru
kita”
Gio : “Sabar elah ini
baru mau manjat pagarnya tinggi banget gila”
Sandy : “Lu jadi
ikutan bolos ga vin?”
Kevin : “Yaudah gua
ikut aja deh males juga kelamaan disini”
Sandy : “Nah gitu kek
dari tadi, ini baru namanya teman gua”
Gio : “Lo berdua
daripada banyak omong doang disitu mending cepat bantu gua keluar dulu sebelum
kita diketemukan oleh para PKS sombong itu”
Sandy dan Kevin sibuk
membantu Gio memanjat pagar tersebut sampai mereka tidak sadar bahwa sebenarnya
mereka sudah dipantau sejak awal oleh para petugas PKS. Gio berhasil keluar
duluan sekarang gantian Kevin yang memanjat lagi. Baru saja Kevin ingin
memanjat tiba-tiba terdengar suara sirine peringatan di ikuti dengan petugas
PKS yang berlari menghampiri mereka. Sandy dan Kevin yang mengetahui bahwa
mereka ketahuan maka langsung berlari meninggalkan lokasi tersebut, sedangkan
Gio juga berlari menuju belakang sekolah.
Aksi kejar kejaran
pun terjadi, Sandy dan Kevin dikejar oleh petugas mengelilingi sekolah sampai
akhirnya merekapun tertangkap oleh anggota osis yang sedang berpatroli di area
sekitar. Tidak berbeda jauh dengan Gio, dia akhirnya dapat tertangkap oleh
satpam yang ikut mencari keberadaan tempat bersembunyi nya Gio.
Sekarang mereka
bertiga sudah berada di ruang kepala sekolah, mereka dibawa kesana dikarenakan
mereka sudah memenuhi syarat untuk lulus lebih cepat alias sudah ditahap SP3.
Suasana didalam
kantor kepala sekolah terasa sangatlah dingin,sunyi, dan mencengkam tanpa
adanya suara sama sekali.
Tidak berselang lama
terdengar bunyi pintu terbuka menandakan ada seseorang yang memasuki ruangan
tersebut, itu adalah bapak kepala sekolah. Bapak Maxwell Salvador, selaku
kepala sekolah yang terkenal akan sifat pemarah nya dan sangat suka mengomel
kepada setiap orang yang suka membuatnya kesal, namun dibalik semua itu
bapaknya memiliki sifat perhatian kepada semua orang, tampan, tegas, dan
berwibawa, tidak heran kenapa bisa banyak orang yang sangat mengagumi pesona
nya.
Pak Maxwell duduk
tepat didepan ketiga siswa yang bermasalah itu, bersiap untuk mengintrogasi
ketiga siswa tersebut, dengan raut wajah datarnya Pak Maxwell mulai membuka
percakapan.
Pak Maxwell :”Selamat
siang anak anak, sepertinya kita bertemu lagi ya untuk kesekian kalinya,
bagaimana kabar kalian?” tanya pak Maxwell dengan senyum tipis.
Sandy,Gio,Kevin
:”Baik pak” Jawab mereka dengan muka datar dan nada malas.
Pak Maxwell :”Kalian
sudah tau kan kenapa kalian dibawa kesini”
Sandy,Gio,Kevin :”Tau
pak”
Pak Maxwell :”Saya
tadi dengar kabar dari osis bahwa kalian ketahuan ingin membolos lagi, apakah
itu benar?”
Sandy :”Benar pak”
Pak Maxwell :”Kalian
bertiga tuh kenapa sih, udah gamau sekolah lagi kah, ini sudah kali keberapa
kalian menghadap saya dengan membawa segala permasalahan kalian yang tiada
habisnya, jadi murid baik kayak teman teman kalian yang lain gabisa apa? Tolong
sehari saja jangan bikin masalah, saya tuh cape ngurusin kalian tau ga, bukan
nya bantu naikin reputasi sekolah ini malah jelekin reputasi, malu sama apa
kata orang”
Gio :”Buat apa juga
peduli apa kata orang pak, emang mereka siapa? Tuhan? Bukan kan pak. Dan juga
ga ada yang nyuruh bapak buat ngurusin kami, bapak kalau cape sama kami yaudah
biarin aja pak kami bisa mengurus hidup kami sendiri, toh selagi kami ga makan
ternak warga aman aman aja pak, ngapain harus repot ngurusin kami”
Pak Maxwell :”GIO!!!
SUDAH BERANI KAMU MENJAWAB SAYA YA!!!!”
Gio :”Loh saya kan
hanya menjawab sesuai fakta pak”
Pak Maxwell :”DIAM
KAMU GIO ATAU ORANG TUA MU SAYA PANGGIL UNTUK MENEMUI SAYA SEKARANG”
Gio :”Tapi pak....”
Kevin :”Diam Gio,
bapak sudah berkata diam.”
Gio akhirnya terdiam.
Suasana ruangan kembali hening, sembari masih mengatur amarahnya Pak Maxwell
kembali bertanya.
Pak Maxwell
:”Sekarang bapak tanya baik baik, tujuan kalian mau bolos hari ini tuh apa?
Kalau saya ga salah ingat hari ini kelas kalian ada ujian pratikum kimia,
kenapa kalian tidak ikut ujian, apa kalian mau jadi siswa abadi disekolah ini?”
Sandy,Gio,Kevin
:”Gamau pak”
Pak Maxwell :”Kalau
gamau kenapa kalian tidak ikut ujian, kenapa malah memilih membolos”
Sandy :”Bosen pak
disekolah, saya lebih suka mencari hiburan diluar”
Kevin : “Malas
sekolah saya pak”
Gio :”Jawaban saya
simple pak, saya tidak suka sekolah, sekolah itu membosankan”
Pak Maxwell :”Sekolah
itu tempat orang orang menuntut ilmu bukan untuk mencari hiburan semata,
sekolah juga tidak seburuk dan semembosankan seperti yang kalian katakan,
selagi kalian menjalaninya dengan baik maka semua itu akan terasa sangat
menyenangkan.
Pak Maxwell :”Begini saja saya tau kalian itu sebenarnya siswa bermultitalenta, hanya saja kalian lebih memilih untuk memendam semua talenta itu. Maka dari itu saya akan kasih kalian kesempatan lagi untuk terakhir kalinya untuk kalian bisa mengupgrade diri kalian menjadi versi yang jauh lebih baik lagi.”
Sandy :”Untuk apa
juga kami harus melakukan nya, apa keuntungannya bagi kami?’
Pak Maxwell :”Saya
akan membuat kesepakatan, jikalau kalian bertiga disaat kelulusan kelas 12
nanti kalian mendapatkan nilai terbaik maka semua biaya pendidikan kalian untuk
lanjut ke perguruan tinggi semuanya saya yang tanggung dari awal hingga kalian
meraih gelar cumlaude, bagaimana apakah kalian tertarik?”
Kevin :’Apakah bapak
benar benar akan menepati janji tersebut?”
Pak Maxwell :”Tentu
saja saya akan menepatinya”
Sandy,Kevin,Gio
mereka mulai memikirkan tawaran dari Pak Maxwell, sampai pada akhirnya mereka
bertiga pun sepakat untuk mengambil tawaran itu...
Kevin :”Baik pak kami
bertiga sudah sepakat utuk menerima tawaran bapak, tapi dengan syarat bapak
harus menepati janji bapak tersebut.’
Pak Maxwell :”Pasti,
sudah pasti akan saya tepati. Jadi ini semuanya DEAL kan?”
Sandy,Kevin,Gio :”
DEAL”
Pak Maxwell :” Oke
saya tunggu pembuktian kalian dihari kelulusan nanti’
Sejak saat itu mereka
mulai membuka lembaran baru pada hidup mereka, sudah tidak ada lagi tiga
sekawan yang biasa dipanggil TRIKAL (TRIO NAKAL) yang setiap hari selalu
membuat masalah, yang setiap hari membolos jam pembelajaran tanpa alasan yang
jelas. Mereka sekarang sudah menjadi bagian dari deretan siswa berprestasi
disekolah mereka atau yang sekarang kerap dipanggil dengan sebutan TRIBIS (TRIO
AMBIS).
TAMAT
Komentar
Posting Komentar